Hubungan Elon Musk dan Trump, Sekutu yang Sekarang Seteru Elon Musk dan Donald Trump, dua sosok paling kontroversial dan berpengaruh dalam lanskap politik serta teknologi Amerika Serikat, dulunya dikenal sebagai sekutu strategis. Namun kini, hubungan keduanya mulai merenggang bahkan mengarah pada konflik terbuka. Apa sebenarnya yang terjadi di balik perubahan hubungan ini? Simak penelusuran lengkapnya berikut ini.
Awal Hubungan: Dari Simpati hingga Kolaborasi
Elon Musk Masuk Lingkaran Trump
Pada awal pemerintahan Donald Trump pada 2017, Elon Musk sempat tergabung dalam dewan penasihat ekonomi presiden. Saat itu, Musk hadir dalam berbagai forum ekonomi strategis di Gedung Putih, membahas isu industri otomotif, energi, dan perubahan iklim.
Kepentingan Bersama di Dunia Industri
Trump yang dikenal sebagai pendukung penguatan manufaktur Amerika melihat Musk sebagai pionir industri dalam negeri, sementara Musk memanfaatkan akses ke pemerintahan untuk memuluskan proyek-proyek Tesla dan SpaceX, termasuk subsidi energi dan insentif kendaraan listrik.
Retaknya Hubungan Akibat Kebijakan Lingkungan
Mundur dari Paris Agreement
Keretakan pertama terjadi saat Trump menarik Amerika Serikat dari Kesepakatan Iklim Paris. Musk, yang vokal terhadap isu lingkungan dan transisi energi, langsung keluar dari dewan penasihat presiden sebagai bentuk protes. “Perubahan iklim nyata dan kita harus mengambil tindakan,” tegas Musk saat itu.
Persimpangan Prinsip Elon
Sejak saat itu, perbedaan prinsip mulai terlihat. Musk memprioritaskan sains, teknologi hijau, dan kebebasan berpikir, sementara Trump lebih sering berpihak pada kebijakan proteksionis, skeptis terhadap sains, dan konservatif dalam pendekatan ekonomi.
Dinamika Politik dan Medsos: Perseteruan Makin Terbuka
Akuisisi Twitter dan Kebijakan Kebebasan Berekspresi
Saat Elon Musk mengakuisisi Twitter (sekarang X), Trump sempat dilarang menggunakan platform tersebut karena pelanggaran kebijakan pasca-kerusuhan Capitol Hill. Musk kemudian memulihkan akun Trump atas dasar kebebasan berekspresi. Namun, Trump tidak kembali aktif di Twitter dan malah fokus pada platformnya sendiri, Truth Social.
Sindiran Balik dari Trump
Pada kampanye 2024, Trump beberapa kali menyindir Musk dalam pidatonya, menyebut sang CEO sebagai orang yang “main dua kaki” dan tidak konsisten secara politik. Musk pun menanggapi lewat platform X dengan cuitan-cuitan sindiran tajam tentang kepemimpinan yang gagal dan gaya politik populis ekstrem.
Elon Perbedaan Visi untuk Amerika
Teknokrasi vs Populisme
Musk, dengan latar belakang teknokrat dan futuris, memimpikan Amerika yang progresif berbasis sains, AI, dan energi bersih. Trump, sebaliknya, mendorong nasionalisme ekonomi dan konservatisme sosial yang terkadang berlawanan dengan pendekatan Musk.
Investasi dan Kebijakan Fiskal
Musk secara terbuka mengkritik rencana belanja negara Trump yang dinilai boros dan tidak fokus pada pembangunan jangka panjang. Ia bahkan sempat mendukung beberapa kandidat independen dan Partai Republik moderat yang berseberangan dengan Trump.
Potensi Dampak pada Pemilu 2024
Musk Sebagai Pengaruh Politik Baru?
Meski bukan politisi, Elon Musk kini memiliki pengaruh besar di kalangan pemilih muda, pengusaha, dan kaum digital native. Ia kerap diminta menyuarakan dukungan atau penolakan terhadap calon presiden tertentu.
Trump Kehilangan Salah Satu Sekutu Terbesarnya Elon
Keretakan ini jelas menjadi pukulan bagi Trump yang awalnya berharap bisa kembali mendapat dukungan dari kalangan teknologi. Tanpa dukungan tokoh besar seperti Musk, Trump harus mencari basis dukungan baru yang lebih stabil.
Elon Dari Sekutu Menjadi Seteru
Hubungan Elon Musk dan Donald Trump mencerminkan bagaimana perbedaan visi dan prinsip bisa mengubah persekutuan menjadi perseteruan. Keduanya kini berdiri di jalur yang sangat berbeda: satu sebagai pengusaha futuristik yang ingin mengubah dunia dengan teknologi, satu lagi sebagai politisi populis yang ingin mengembalikan kejayaan Amerika versi masa lalu. Akankah keduanya kembali berdamai demi kepentingan bersama, atau justru makin bersitegang? Hanya waktu yang bisa menjawab.